Dokumentasi BAZNAS RI/Humas

Rakorda se-NTB, BAZNAS Optimalkan Digitalisasi Pengelolaan Zakat di Daerah

05/12/2024 | Humas Baznas Lobar

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus mendorong transformasi digital dalam pengelolaan zakat di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan jangkauan layanan zakat kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS. M.Ec, Ph.D dalam Rapat Koordinasi (Rakorda) BAZNAS dan LAZ se-Provinsi NTB di Mataram, NTB, Rabu (4/12/2024).

Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen mengatakan, digitalisasi menjadi kunci dalam modernisasi pengelolaan zakat. Digitalisasi tidak hanya terbatas pada sistem informasi manajemen, tetapi juga mencakup seluruh aspek pengelolaan zakat, mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga penyaluran. 

"Dengan sistem digital yang terintegrasi, kita dapat memantau seluruh proses pengelolaan zakat secara real-time dan memastikan bahwa zakat tersalurkan kepada yang berhak," ujarnya. 

Menurut Prof. Nadra, digitalisasi merupakan fondasi untuk menyelenggarakan pengelolaan zakat ke tingkat berikutnya. Dengan teknologi, tidak hanya mempermudah proses pengumpulan dan penyaluran zakat, tetapi juga mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas.

"Digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan zakat," tuturnya. 

Prof. Nadra juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mengelola ZIS. Menurutnya, aplikasi SIMBA (Sistem Manajemen Informasi BAZNAS) dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses pengelolaan ZIS, mulai dari pengumpulan, pencatatan, hingga penyaluran. 

"Dengan SIMBA, kita dapat memantau secara real-time pengelolaan ZIS dan memastikan bahwa dana zakat disalurkan kepada yang berhak secara tepat dan transparan," ujar Prof. Nadra.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Nadra juga mengapresiasi atas pencapaian BAZNAS kabupaten/kota Provinsi NTB, yang aktif mengoptimalkan digitalisasi pengelolaan zakat dengan rutin melakukan pelaporan lewat aplikasi SIMBA.

"Kinerja BAZNAS se-NTB patut diapresiasi lantaran BAZNAS Provinsi NTB dan seluruh BAZNAS kab/kota nya sudah mengisi laporan kinerja via SIMBA, baik triwulan 1, 2, dan 3,” ucapnya. 

Selain itu, kata Prof Nadra, dari 11 BAZNAS di Provinsi NTB, terdapat 5 BAZNAS yang mengisi IZN pada tahun 2023, mayoritas nilai IZN yang berada pada kategori bertumbuh. 

"Secara detail, BAZNAS Kota Mataram memiliki nilai IZN tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nilai 0,70 yang masuk pada kategori Bertumbuh. Disusul oleh BAZNAS Prov. Nusa Tenggara Barat dan BAZNAS Kota Bima yang juga masuk dalam kategori Bertumbuh. Selanjutnya BAZNAS Kab. Lombok Utara dan BAZNAS Kab. Sumbawa Barat yang berada pada kategori Stabil," katanya.

BAZNAS RI akan memberikan dukungan penuh, termasuk pelatihan teknis dan bantuan pengembangan infrastruktur digital. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh daerah, termasuk wilayah terpencil, dapat memanfaatkan transformasi digital,” tambahnya.  

Prof. Nadra berharap dengan semakin optimalnya digitalisasi pengelolaan zakat, khususnya di NTB, maka akan semakin banyak masyarakat yang terbantu dan merasakan manfaat zakat.

"Zakat tidak hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga merupakan instrumen yang sangat efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

KABUPATEN LOMBOK BARAT

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ