Dokumentasi BAZNAS RI/Humas
BAZNAS Sediakan Layanan Kesehatan Gratis untuk Penyintas Bencana di Tapanuli Tengah
08/12/2025 | Humas Baznas LobarBAZNAS Kabupaten Tapanuli Tengah telah mendirikan Pos Layanan Kesehatan untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh bencana banjir bandang serta tanah longsor.
"Kami memberikan pelayanan kepada mereka yang terkena dampak banjir dan longsor. Banyak yang mengalami masalah kesehatan setelah bencana berakhir. Kami mendatangkan dokter, perawat, dan obat-obatan dari Medan," ungkap Ketua BAZNAS Tapanuli Tengah, Syahfari Hasibuan, kepada wartawan di Pos Layanan Kesehatan BAZNAS, Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Sabtu (6/12/2025).
Dia menjelaskan bahwa Pos Layanan Kesehatan BAZNAS Tapanuli Tengah berdekatan dengan Dapur Umum yang didirikan oleh BAZNAS setempat, sementara biaya untuk operasional ditanggung bersama antara BAZNAS Tapanuli Tengah dan BAZNAS RI serta Dapur Air.
"Tujuannya agar pelayanan bagi penyintas bencana lebih optimal. Kami juga membuka Pos Layanan Kesehatan BAZNAS di Kelurahan Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng," tuturnya.
Syahfari memberikan apresiasi kepada Lurah Sibuluan Terpadu, Ibu Sianturi, yang telah menginformasikan kepada semua warga menggunakan pengeras suara. Ini membuat banyak masyarakat yang terdampak datang untuk memeriksakan kesehatan mereka.
Dia mengungkapkan bahwa ada empat anggota tim medis yang dipimpin oleh dr. Rizky Harahap. Ini merupakan bagian dari Tim Kesehatan BAZNAS Provinsi Sumut.
"Pelayanan medis kami berlangsung dari jam 9. 00 WIB hingga 12. 00 WIB dan akan berlangsung selama lima hari," jelas Syahfari.
Syahfari sedang berupaya mendapatkan tambahan dana dari BAZNAS RI agar waktu layanan kesehatan dapat diperpanjang hingga jam 16. 00 WIB, karena tim dr. Rizky Harahap hanya tersedia di pagi hari.
Sementara itu, seorang warga bernama Torang Limbong, yang terdampak bencana, mengaku mengalami masalah kesehatan akibat banjir.
Ia mengungkapkan bahwa seluruh tubuhnya terasa sakit, dan setelah pemeriksaan, ditemukan bahwa ia mengalami tekanan darah tinggi akibat stres dari peristiwa tersebut.
"Kaki saya biru dan bengkak karena jatuh ketika berusaha menyelamatkan diri saat banjir yang menerjang," kata warga yang tinggal di Sibuluan, Tapteng ini.
"Terima kasih kepada BAZNAS yang telah memberikan layanan kesehatan gratis," tambahnya.
Syahfari menambahkan bahwa layanan kesehatan menjadi hal yang sangat dibutuhkan setelah banjir melanda beberapa daerah di Sumut. Kondisi setelah bencana sering kali menyebabkan peningkatan penyakit.
"Kami berusaha agar warga yang terkena dampak banjir menerima layanan kesehatan yang cepat dan tepat. Banyak dari mereka mengalami masalah kesehatan setelah banjir, sehingga intervensi medis sangat diperlukan segera," ujarnya.
Tim media melakukan pelayanan poli umum, edukasi diagnosis, pemberian obat, dan perawatan luka setelah banjir. Keluhan yang umumnya dihadapi oleh warga adalah dermatitis, hipertensi, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit refluks asam lambung (GERD), serta demam.
Syahfari menjelaskan bahwa area sekitar lokasi banjir di Kecamatan Pandan juga mendapat perhatian medis dari tim BAZNAS Tapteng. Koordinasi berlangsung dengan petugas setempat untuk memastikan tidak ada kelompok warga yang terlewat, terutama di tempat-tempat yang masih sulit diakses.
"Kami terus memantau penyebaran lokasi pengungsian. Setiap tempat yang memerlukan layanan kesehatan akan menjadi prioritas intervensi dari BAZNAS," tegas Syahfari.
Di sisi lain, koordinator tim medis di Pos Layanan Kesehatan BAZNAS Tapteng, dr. Rizky Harahap, menjelaskan bahwa mereka menyediakan layanan seperti pemeriksaan umum, edukasi mengenai diagnosis diferensial, serta menyediakan surat rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lanjut. Keluhan yang paling umum di lokasi ini termasuk demam, dermatitis, ISPA, dan sakit kepala (cefalgia).